Senin, 27 Februari 2012

Analisis Perancangan Jaringan Komputer

Konsep Jaringan Komputer
Pada dasarnya, jaringan komputer terdiri dari dua buah computer yang dihubungkan satu sama lain menggunakan kabel atau tanpa kabel sehingga dapat melakukan sharing data. Jaringan timbul karena adanya kebutuhan pertukaran data secara teratur. Tanpa jaringan user harus mencetak/mengkopi data/dokumen yang dibuat sehingga dapat diedit atau digunakan oleh user yang lain. Metode ini disebut bekerja secara stand-alone. Pada awalnya, jaringan komputer hanya terdiri dari beberapa komputer dan printer akibat keterbatasan teknologi yang digunakan. Teknologi membatasi jumlah komputer serta jarak fisik jaringan. Pada era 1980-an jaringan hanya dapat menampung 30 komputer dengan jarak maksimum 300 meter. Tipe jaringan yang terbatas ini sering dikenal sebagai Local Area Network (LAN). Kemajuan kebutuhan dan teknologi membuat teknologi LAN tidak lagi mampu menangani kebutuhan komunikasi antar dua LAN yang secara fisik terpisah berjauhan, maka muncul teknologi jaringan yang disebut Wide Area Network (WAN).

  1. Topologi Dasar Jaringan Komputer
Topologi mendefinisikan peta dari jaringan. Topologi jaringan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu topologi fisikal dan topologi logikal.
  1. Topologi fisikal
Topologi fisikal mendefinisikan bagaimana susunan dari peletakan node pada jaringan. Terdapat beberapa macam topologi fisikal antara lain:

  1. Topologi Bus
Topologi bus juga dikenal sebagai topologi linear bus. Topologi ini terdiri dari satu kabel, disebut sebagai segmen atau backbone, yang menghubungkan semua komputer ke jaringan. Memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
  • Sangat sederhana dalam instalasi, juga sangat ekonomis dalam hal biaya.
  • Paket-paket data saling berseliweran pada satu kabel coaxial (kabel RG 58) sehingga jika node yang terhubung sangat banyak, kinerja jaringan akan turun sehingga sering terjadi collision.
  • Tidak diperlukan Hub pada jaringan seperti ini, yang banyak diperlukan adalah T-BNC Connector pada setiap ethernet card.
Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu Ethernet card rusak, atau tegangan pada kabel jauh dia atas atau di bawah 50 ohm, jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
  1. Topologi Ring
Pada topologi ini terdapat satu token yang berputar dan berkeliling di jaringan untuk mengambil dan mengirim data. Token tersebut berupa sinyal. Memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti cincin/lingkaran.
  • Sangat sederhana dalam layout.
  • Paket-paket data mengalir dalam satu arah sehingga collision dapat dihindarkan.
  • Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus.
  1. Topologi Star
Pada topologi star, komputer dihubungkan oleh satu kabel ke satu titik terpusat, yang disebut sebagai hub/switch hub. Topologi star memungkinkan adanya manajemen jaringan secara tersentral. Memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan consentrator/Hub, jadi traffic data mengalir dari node ke consentrator, kemudian data tersebut di-broadcast ke seluruh node yang terhubung ke consentrator tersebut.
  • Karena setiap paket data yang masuk ke consentrator dibroadcast ke seluruh node yang terhubung ke consentrator, maka jika node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub yang memiliki 32 port dan seluruh port terisi), collision akan semakin sering terjadi sehingga kinerja jaringan menurun. Namun hal ini tidak terjadi jika Hub diganti dengan Switch Hub, sebab Switch Hub memiliki kemampuan untuk memilih satu jalur tujuan data, tidak di broadcast ke seluruh port.
  • Sangat mudah dikembangkan sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke consentrator.
  • Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi, tidak terjadi down pada network keseluruhan.
  • Tipe kabel yang digunakan biasaya kabel bertipe UTP.
  1. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah sebuah cara untuk men-route data, suara dan instruksi di antara node-node. Memungkinkan koneksi secara terus menerus dan menkonfigurasi ulang di seputar path yang rusak atau terblok dengan cara “hopping” dari satu node ke node yang lainnya sampai mencapai tujuan. Topologi mesh adalah subclass dari mobile ad hoc networking (MANET). 

  1. Topologi Logikal
Topologi logikal menggambarkan bagaimana media tersebut diakses host untuk menerima data. Secara umum, terdapat dua jenis topologi logikal, yaitu: 
    1. Broadcast
Pada topologi ini, semua host dapat mengirim data ke semua yang lain melalui media dalam jaringan. Prinsip pada topologi ini adalah First Come First Serve.

    1. Token Passing
Topologi Token Passing mengontrol akses jaringan dengan melewatkan token elektronik kepada tiap host secara bergilir. Ketika host menerima token, maka host tersebut dapat mengirim data. Jika tidak ada data yang dikirim maka token tersebut dilewatkan ke host berikutnya dan proses ini berulang terus-menerus. Penggunaan Token Passing dapat ditemukan pada Token Ring dan Fiber Distributed data Interface (FDDI).